Mau Berpikiran Terbuka? Ini 6 Kiat Praktisnya
Banyak orang terjebak pada prinsip yang salah dan ngotot dengan kesalahannya.

LAKBAN- Mengapa ada segolongan orang yang kehidupan profesional dan sosialnya berkembang dan membaik dari hari ke hari sepanjang hidupnya? Sementara itu ada juga segolongan orang yang seperti menemui jalan buntu dan tidak bisa mengembangkan diri di tengah lingkungannya.
Di golongan pertama, mereka mampu membangun prisip kehidupan sekaligus berdampingan dan menyerap gagasan positip dari orang lain. Di golongan kedua, seakan mereka orang yang kuat memegang prinsipnya namun tak jarang mereka membusuk dan mati bersama prinsip tersebut. Mereka gagal menjadi bagian dan mengambil peran dalam masyarakat dan lingkungan kerjanya.
Kamu mungkin tak menyadari kala kamu punya sifat dan sikap yang cenderung tertutup dan susah menerima pendapat orang lain. Apalagi saat-saat sekarang ini. Adu argumentasi sering terjebak dalam debat kusir. Perdebatan yang tidak terkelola dengan baik berakhir dengan renggangnya persahabatan.
Mengapa harus menjadi pribadi dengan pikiran terbuka atau open mind? Seseorang yang memiliki pikiran terbuka adalah orang yang dapat menerima ide-ide atau informasi baru. Keterbukaan pikiran kita untuk menerima sesuatu yang baru dari luar batas toleransi pengertian kita menandakan kalau kita mampu untuk membuka diri kita terhadap apapun yang bisa saja menggoyangkan prinsip kita.
Kamu lebih luwes dalam lingkungan kerja dan pergaulan. Keterbukaan pikiran juga sebuah ukuran seberapa besar toleransi dan flleksibilitas kita untuk memahami pemikiran orang lain. Atau dengan kata lain memandang dari sudut pandang orang lain. Satu hal yang harus diingat: memahami itu nggak harus menyetujui.
Ada 6 kiat yang bisa kamu fahami dan kalau setuju dapat kamu praktikkan dalam keseharianmu agar kamu bisa menjelma menjadi pribadi dengan pikiran yang terbuka.
1. Jangan mudah marah saat kamu mendengar pendapat yang berbeda. Cobalah menempatkan diri pada posisinya. Melihat dengan cara pandangnya. Setiap orang memiliki latar belakang pendidikan, sosial, budaya yang berbeda. Keragaman latar belakang itulah yang menyebabkan keragaman cara pandang terhadap suatu persoalan.
2. Jangan Menutup diri. Terbukalah pada situasi baru yang berbeda dengan situasi yang kamu akrabi. Kamu harus memahami beragam situasi yang kamu hadapi. Perbedaan situasi membuka peluang untuk sikap yang berbeda dalam memandang dan menyelesaikan persoalan.
3. Keluar dari zona nyamanmu. Dengan sering berlatih untuk keluar dari zona nyaman, kamu bisa lebih terbuka dalam berfikir. Beranui mengambil resiko sekaligus penuh perhitungan.
4. Bersosialisasi dan dapatkan teman baru. Hidup soliter dan sedikit teman bisa membuat kamu semakin berfikiran tertutup. Bagai katak dalam tempurung.
5. Jangan malu bertanya. Kamu bisa menerima dan menghargai pandangan orang lain karena kamu memperoleh informasi yang cukup dan lengkap. Detail informasi akan membuat kamu memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang suatu hal.
6. Hindari spekulasi. Jangan mudah meyakini sesuatu yang belum kamu coba. Spekulasi menyebabkan kamu sering salah sangka. Belum nyoba sudah bilang tidak. Belum nyicip sudah bilang nggak enak. Jangan cepat mengambil kesimpulan kalau kamu belum mengalaminya.